PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANTERPADU
DALAM PEMBELAJARAN IPA
Pembelajaran terpadu
masih jarang
digunakan oleh para guru di lapangan karena berbagai alasan,
misalnya belum pahamnya merancang pembelajaran terpadu pada jenjang
SD, guru kelas masih memungkinkan bekerja sendiri, namun dalam menyusun persiapan
pembelajaran
terpadu memerlukan waktu yang relatif lama. Sedangkan di SMP/SMA,
guru-guru biologi, fisika, dan kimia dapat bekerja sama, namun kemungkinan di
lapangan mereka masih sulit untuk melakukan team teaching dan
berkolaborasi. Untuk itu, dalam pembelajaran IPA terpadu
di samping dapat dilakukan dengan team teaching, dapat juga dengan guru tunggal.
Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.
1. TeamTeaching
Pembelajaran terpadu
dalam hal ini
diajarkan dengan cara team; satu topik pembelajaran dilakukan oleh lebih dari
seorang guru. Setiap guru memiliki tugas masing-masing sesuai dengan keahlian
dan kesepakatan. Kelebihan sistem ini antara lain adalah: (1) pencapaian KD
pada setiap topik efektif karena dalam tim terdiri atas beberapa yang ahli dalam berbagai bidang ilmu, (2) pengalaman dan pemahaman peserta
didik lebih kaya dari pada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat
mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman, dan (3) peserta didik akan lebih cepat
memahami materi ajar karena diskusi akan berjalan dengan narasumber dari
berbagai disiplin ilmu.
Kelemahan
dari sistem ini antara lain adalah jika tidak ada koordinasi, maka setiap guru dalam
tim akan saling mengandalkan sehingga pencapaian KD tidak akan terpenuhi.
Selanjutnya, jika kurang persiapan, penampilan di kelas akan tersendat-sendat karena
skenario tidak berjalan dengan semestinya, sehingga para guru tidak tahu apa yang
akan dilakukan di dalam kelas.
Untuk
mengatasi kelemahan maka
diperlukan beberapa langkah seperti berikut.
(a) Dilakukan penelaahan untuk memastikan
berapa KD dan SK yang harus dicapai dalam satu tema/topik pembelajaran. Hal ini berkaitan
dengan berapa guru bidang studi IPA yang dapat dilibatkan dalam pembelajaran
pada tema tersebut.
(b) Setiap guru bertanggung jawab
atas tercapainya KD yang termasuk dalam SK yang iamampu, seperti misalnya SK-1
oleh guru dengan latar belakang biologi, SK-2 oleh guru dengan latar belakang fisika,
dan seterusnya.
(c) Disusun skenario pembelajaran
dengan melibatkan semua guru yang telibat untuk membahas tema/topik
yang telah ditentukan, sehingga setiap anggota memahami apa yang harus dikerjakan
dalam pembelajaran tersebut.
(d) Sebaiknya dilakukan simulasi terlebih
dahulu jika pembelajaran dengan sistem ini merupakan hal yang baru,
sehingga tidak terjadi kecanggungan di dalam kelas.
(e) Evaluasi dan remedial menjadi tanggung
jawab masing-masing guru sesuai dengan Estándar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
sehingga akumulasi nilai gabungan dari setiap Kompetensi Dasar dan Estándar Kompetensi
menjadi nilai mata pelajaran IPA.
2. GuruTunggal
Pembelajaran IPA dengan seorang guru merupakan
hal yang ideal dilakukan. Hal ini disebabkan: (1) IPA merupakan satu mata
pelajaran, (2) guru dapa tmerancang skenario pembelajaran sesuai dengan
tema /topik yang ia kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru
yang lain, dan (3) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi
untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.
Terdapat
beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPA terpadu
yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni: (1) oleh karena mata pelajaran IPA terpadu
merupakan hal yang baru, sedangkan guru-guru yang tersedia merupakan guru
bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai
bidang studi tersebut, (2) seorang guru bidang studi fisika tidak menguasai
secara mendalam tentang kimia dan biologi sehingga dalam pembelajaran IPA terpadu
akan didominasi oleh bidang studi biologi, serta (3) jika skenario pembelajaran
tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Estándar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang
kering tanpa makna.
Untuk tercapainya
pembelajaran
IPA Terpadu
yang dilakukan oleh guru tunggal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai
berikut.
a. Guru-guru yang tercakup kedalam
mata pelajaran IPA diberikan pelatihan bidang-bidang studi di luar bidang keahliannya,
seperti guru bidang studi Fisika diberikan pelatihan tentang bidang studi Kimia dan
Biologi.
b. Koordinasi antar bidang studi yang
tercakup dalam mata pelajaran IPA tetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario
yang disusun sudah dapat memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan bidang studi di
luar yang ia mampu.
c. Disusun skenario dengan metode pembelajaran
yang inovatif dan memunculkan nalar para
peserta didik sehingga guru tidak terjebak kedalam pemaparan yang parsial bidangstudi.
d. Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan
target pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang
dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........