sponsored

Saturday, February 6, 2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANTERPADU  
DALAM PEMBELAJARAN IPA 


Pembelajaran terpadu masih jarang digunakan oleh para guru di lapangan karena berbagai alasan, misalnya belum pahamnya merancang pembelajaran terpadu pada jenjang SD, guru kelas masih memungkinkan bekerja sendiri, namun dalam menyusun persiapan pembelajaran terpadu memerlukan waktu yang relatif lama. Sedangkan di SMP/SMA, guru-guru biologi, fisika, dan kimia dapat bekerja sama, namun kemungkinan di lapangan mereka masih sulit untuk melakukan team teaching dan berkolaborasi. Untuk itu, dalam pembelajaran IPA terpadu di samping dapat dilakukan dengan team teaching, dapat juga dengan guru tunggal. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.

1.      TeamTeaching
Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team; satu topik pembelajaran dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan. Kelebihan sistem ini antara lain adalah: (1) pencapaian KD pada setiap topik efektif karena dalam tim terdiri atas beberapa yang ahli dalam berbagai bidang ilmu, (2) pengalaman dan pemahaman peserta didik lebih kaya dari pada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman, dan (3) peserta didik akan lebih cepat memahami materi ajar karena diskusi akan berjalan dengan narasumber dari berbagai disiplin ilmu.
Kelemahan dari sistem ini antara lain adalah jika tidak ada koordinasi, maka setiap guru dalam tim akan saling mengandalkan sehingga pencapaian KD tidak akan terpenuhi. Selanjutnya, jika kurang persiapan, penampilan di kelas akan tersendat-sendat karena skenario tidak berjalan dengan semestinya, sehingga para guru tidak tahu apa yang akan dilakukan di dalam kelas.

Untuk mengatasi kelemahan maka diperlukan beberapa langkah seperti berikut.
(a)     Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KD dan SK yang harus dicapai dalam satu tema/topik pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan berapa guru bidang studi IPA yang dapat dilibatkan dalam pembelajaran pada tema tersebut.
(b)    Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD yang termasuk dalam SK yang iamampu, seperti misalnya SK-1 oleh guru dengan latar belakang biologi, SK-2 oleh guru dengan latar belakang fisika, dan seterusnya.
(c)     Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan semua guru yang telibat untuk membahas tema/topik yang telah ditentukan, sehingga setiap anggota memahami apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran tersebut.
(d)    Sebaiknya dilakukan simulasi terlebih dahulu jika pembelajaran dengan sistem ini merupakan hal yang baru, sehingga tidak terjadi kecanggungan di dalam kelas.
(e)     Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab masing-masing guru sesuai dengan Estándar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga akumulasi nilai gabungan dari setiap Kompetensi Dasar dan Estándar Kompetensi menjadi nilai mata pelajaran IPA.

2.      GuruTunggal
Pembelajaran IPA dengan seorang guru merupakan hal yang ideal dilakukan. Hal ini disebabkan: (1) IPA merupakan satu mata pelajaran, (2) guru dapa tmerancang skenario pembelajaran sesuai dengan tema /topik yang ia kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain, dan (3) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.
Terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni: (1) oleh karena mata pelajaran IPA terpadu merupakan hal yang baru, sedangkan guru-guru yang tersedia merupakan guru bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut, (2) seorang guru bidang studi fisika tidak menguasai secara mendalam tentang kimia dan biologi sehingga dalam pembelajaran IPA terpadu akan didominasi oleh bidang studi biologi, serta (3) jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Estándar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Untuk tercapainya pembelajaran IPA Terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut.
a.       Guru-guru yang tercakup kedalam mata pelajaran IPA diberikan pelatihan bidang-bidang studi di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studi Fisika diberikan pelatihan tentang bidang studi Kimia dan Biologi.
b.      Koordinasi antar bidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPA tetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario yang disusun sudah dapat memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan bidang studi di luar yang ia mampu.
c.       Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif dan memunculkan nalar para peserta didik sehingga guru tidak terjebak kedalam pemaparan yang parsial bidangstudi.
d.      Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.



Hasil gambar untuk galerysabar

No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........

alexa rank

langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner