BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
1. Kandungan Protein Biji Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg)
Biji Karet Garis tengah ±1.98 cm, berbentuk bulat lonjong, keras dan berwarna coklat bercak – bercak putih,berat perbiji ±0.78 g - 3.29 g. Berdasarkan Analisa , biji Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg) memiliki kandungan gizi sebagai berikut.
Tabel 2
kandungan biji karet
Dry matter
|
90.4
|
88.9
|
Ash
|
3.11
|
3.96
|
NDF
|
70.4
|
22.7
|
N
|
0.55
|
3.95
|
Organic matter
|
97.9
|
96.0
|
Protein
|
-
|
27
|
Lemak
|
-
|
32.3
|
-
|
15.9
|
(Giok L T, Samsudin, Husaini and Tarwotjo. 1967) dan (Chhay Ty and Chiev Phiny .2001)
Bila kadar protein, lemak biji karet di bandingkan dengan beberapa kacang – kacangan maka biji karet memiliki kadar protein yang cukup besar, perbandingan kadar tersebut dapat dilihat seperti tabel berikut
Tabel 3
Komposisi nutrisi biji karet, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan kecipir.
No.
|
Biji
|
Protein
(%)
|
Lemak
(%)
|
Karbohidrat
(%)
|
Air
(%)
|
1.
|
karet
|
27
|
32.3
|
15.9
|
9,1
|
2.
|
Kedelai
|
34,9
|
14,1
|
34,8
|
8,0
|
3.
|
Kacang Hijau
|
22,2
|
1,2
|
62,9
|
10,0
|
4.
|
Kacang tanah
|
25,3
|
42,8
|
21,1
|
4,0
|
5.
|
Kecipir
|
32,8
|
17,0
|
36,5
|
10,0
|
Sumber: Balai Informasi Pertanian-Ciawi, 1985 (dalam http://nippontori. multiply. com/journal/item/34) dan (Giok L T, Samsudin, Husaini and Tarwotjo. 1967 )
2. Proses PembuatanTempe dari Biji Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg)
Berdasarkan wawancara dengan Suryati salah seorang pembuat tempe karet di Sanggau Kalimantan Barat di peroleh informasi bahwa cara pembuatan tempe dari biji karet tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tempe dengan bahan baku kedelai, tetapi terdapat sedikit perlakuan yang yang membedakannya. Yakni, merendam biji karet selama 2 x 24 jam, kemudian membuang bagian kulit luarnya dan bakal daun. Biji karet yang sudah bersih dari kulit itu kemudian dikukus, dan setelah itu didinginkan kemudian diberi ragi tempe ( Rhizopus oryzae) lalu membungkusnya dalam kemasan. Secara rinci proses tersebut sebagai berikut :
1. Disiapkan biji karet sebanyak 3 kilogram
2. Biji karet dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran pada kulit biji.
3. Selanjutnya biji karet di buang kulitnya dengan cara memecahkannya4. Setelah terpisah dari kulitnya, daging biji di buang bakal daunnya agar tidak memabukkan saat dimakan , lalu di rendam selama 2 x 24 jam
5. Setelah direndam kemudian di rebus selama ± 2-3 jam
6. Biarkan hingga dingin , setelah dingin air rebusan di buang lalu biji direndam lagi selama 36 jam dengan air baru
7. Biji karet lalu di cuci dan di kukus ± 30 menit
8. Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisa didalam panci/dandang dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ketempat yang lebih lebar (tampah) dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, biji karet dibiarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis
9. Setelah dingin, taburkan ragi tempe ( Rhizopus oryzae) sebanyak ± 6 gram ( 0,2 % dari bobot biji karet) sambil diaduk – aduk sampai rata. Penambahan ragi bertujuan guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe
10. Selanjutnya tempe dikemas sesuai dengan selera, dapat menggunakan plastik ataupun daun pisang. Bila menggunakan daun, daun yang biasanya digunakan untuk pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
11. Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan menggunakan jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil kira-kira 6 - 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
12. Tempe disimpan di tempat yang tidak tertutup (pada suhu kamar) untuk menghindari pembusukkan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan ditempat yang terjadi sirkulasi udara.
13. Tempe didiamkan kurang lebih selama 36 jam.
14. Setelah 36 jam, tempe siap di olah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi.
Proses pembuatan tempe dari karet tidaklah rumit, sehingga kemungkinan untuk mengembangkannya sangatlah besar, apalagi didukung dengan ketersediaan bahan baku yang banyak di alam, kandungan protein tempe dari karet lebih tinggi dari tempe dari kedelai selain itu tanaman karet dapat dibudidayakan dengan baik di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Barat .
3. Kandungan Protein Tempe Dari Biji Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg)
Perbandingan kadar protein tempe biji karet dengan tempe kedelai dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4
Perbandingan kandungan protein pada tempe biji karet dengan tempe kedelai
Jenis Tempe
|
Kadar
(%)
|
Tempe biji karet
Tempe kedelai
|
30,15
22,41
|
(Wizna, Mirnawati, Jamarun, dan N. Zuryani, Y. 2000) dan http://nippontori.multiply.com/journal/item/34
Kandungan gizi pada tempe karet terutama protein mengalami peningkatan dibandingkan dengan biji karet yang murni, selain itu tempe dari karet memiliki kandungan protein yang lebih besar dari pada tempe yang berasal dari kacang kedelai
Adapun Kelebihan tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg), Secara organoleptik
a. Tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg) lebih lembut dari pada tempe dari kedelai.
b. Tempe biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg) tidak cepat menjadi tempe busuk dan dapat disimpan selama 2 minggu di dalam lemari es.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........