Pembelajaran terpadu dapat dipandang sebagai suatu pendekatan
dalam merancang bentuk aktivitas belajar-mengajar yang secara struktur sama
dengan program satuan Pembelajaran untuk satu pokok
bahasan/ materi pokok dalam silabus, hanya muatan materinya dan konteksnya
berbeda, yaitu berasal dari beberapa pokok bahasan untuk satu mata pelajaran
atau bahkan antar pokok bahasan dari dua atau lebih mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri : (1) berpusat pada
anak, (2) memberikan pengalaman langsung pada anak, (3) pemisahan antar bidang
studi tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai bidang studi
dalam suatu proses Pembelajaran, (5) bersikap luwes, (6) hasil Pembelajaran
dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Beberapa alasan Pembelajaran terpadu digunakan
ditingkat SD, di antaranya adalah: (1) permasalahan- permasalahan yang ada atau
yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sangat kompleks, untuk memecahkannya tidak
bisa hanya diselesaikan dengan merujuk satu keilmuan, tetapi multi disiplin
ilmu, (2) konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA banyak yang saling terkait
satu sama lain; (3) Pembelajaran terpadu menjadi
sarana untuk melatih peserta didik melihat masalah dan memecahkannya dari
berbagai sudut pandang keilmuan, melalui bagaimana cara membangun pengetahuan
melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar berinteraksi
dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah, (4) Pembelajaran terpadu dapat
meningkatkan efisiensi dan efktivitas Pembelajaran jika dirancang dengan
efektif, (5) dengan KTSP, Pembelajaran terpadu memberikan
peluang bagi guru dan peserta didik untuk mengembangkan Pembelajaran yang utuh,
menyeluru, dan bermakna sesuaidengan harapan, kemampuan, dan kebutuhan peserta
didik.
Pembelajaran terpadu menurut pandangan Fogarty ada sepuluh
jenis, yaitu: (1)Fragmented, (2) Connected, (3)Nested, (4) Sequenced, (5) Shared,
(6) Webbeb, (7) Threaded, (8) Integrated, (9) Immersed, dan (10) Network. Model Pembelajaran terpadu yang paling umum digunakan di tingkat SD adalah model Pembelajaran terpadu model webbed atau jaring laba-laba yang dikenal dengan Pembelajaran Tematik.
(6) Webbeb, (7) Threaded, (8) Integrated, (9) Immersed, dan (10) Network. Model Pembelajaran terpadu yang paling umum digunakan di tingkat SD adalah model Pembelajaran terpadu model webbed atau jaring laba-laba yang dikenal dengan Pembelajaran Tematik.
Untuk merancang Pembelajaranterpadu,
guru hendaknya memiliki wawasan yang luas mengenai keterkaitan konsep
yang akan dipadukan, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang
handal, rasa percaya diri yang tinggi,
dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Pembelajaran terpadu jika dirancang
dengan baik dapat memberikan Pembelajaran yang efektif dan
memberikan pengalaman belajar lebih bermakna, karena dengan Pembelajaran terpadu peserta didik
belajar sesuai dengan konteks kehidupan riil. Peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan berpikir dan keterampilan sosial yang lebih kompleks, hasil
belajar dapat bertahan lama karena bersifat praktis dan mereka terlibat aktif dalam Pembelajaran.
Untuk merancang Pembelajaran terpadu dilakukan
tahap-tahap; (1) penjajakan, (2) penstrukturan, (3) perancangan model, dan uji
coba model dalam Pembelajaran.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........