Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk
mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan
kurikulum, karakteristik sasaran, dan
tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan
tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai
dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard
kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya
dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai
tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan
bahan ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati
posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan
ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan
ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
tidak ada ataupu nsulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu
keputusan yang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh
dari berbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahauan sendiri,
ataupun penggalian informasi dari nara sumber baik orang ahli ataupun teman sejawat.
Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku, media masa,
internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup
melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri. Bagisiswa,
sering kali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka
guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa.
Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran.
Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa
kita. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial,
geografis, budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri
dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial,
budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan
siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga dll.
Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan
karakteristik siswa sebagai sasaran.
Selanjutnya, pengembangan bahan ajar harus dapat
menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah
materi pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun guru
sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi
tersebut abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu
dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan
disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa
menggambarkan sesuatu yang abstrak gersebut, misalnya dengan penggunaan gambar,
foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat
dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa,
sehingga menjadi lebih mudah dipahami
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........