Sejalan dengan target Dakar, sejak awal tahun 2000 digulirkan satu
kebijakan nasional untuk mengembangkan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life
Skills Education). Tujuan kebijakan pendidikan kecakapan hidup adalah
memfungsikan pendidikan sesuai fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi
manusiawi peserta didik menghadapi perannya di masa mendatang,
memberikan peluang bagi institusi pelaksana pendidikan untuk
mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, dan memanfaatkan potensi
sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan
terbuka (berbasis luas dan mendasar) serta prinsip pendidikan sekolah,
dan membekali tamatan dengan kecakapan hidup, agar kelak mampu
menghadapi, dan memecahkan permasalahan hidup dan kehidupan, baik
sebagai pribadi yang mandiri, masyarakat dan warganegara.
Ada beberapa aspek dalam Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills
Education), yaitu : pertama, Kemampuan Khusus (Generik Life Skills) yang
lebih cenderung pada psychososial education, yang memuat Kesadaran diri
sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan makhluk lingkungan, kemampuan
sosial, termasuk kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial, dan
nilai-nilai sikap seperti disiplin, tanggungjawab, jujur dan santun.
Kedua, Kemampuan Khusus (Specific Life Skills) yaitu kemampuan
penguasaan pengetahuan. (Science Academic) dan Kemampuan penguasaan
keterampilan kejuruan (Vocational), yang terkait dengan aktifitas
pekerjaan dalam mempertahankan hidup dan kehidupan.
Angka partisipasi program pendidikan kecakapan hidup meningkat cukup berarti. Program terdiri dari program ‘life skills’ di kota dan di desa (tingkat kecamatan dan kelurahan) beserta program-program rintisan. Pemerintah memfasilitasi pelaksanaan program dengan memberikan ‘blockgrant’ kepada satuan-satuan pendidikan atau lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti lembaga kursus dan lembaga pelatihan, PKBM dan kelompok masyarakat. Berbagai bidang keterampilan atau keahlian diberikan atau dibelajarkan kepada peserta didik pendidikan nonformal dalam bentuk kursus dan pelatihan keterampilan atau kursus kewirausahaan dan kursus para profesi.
Angka partisipasi program pendidikan kecakapan hidup meningkat cukup berarti. Program terdiri dari program ‘life skills’ di kota dan di desa (tingkat kecamatan dan kelurahan) beserta program-program rintisan. Pemerintah memfasilitasi pelaksanaan program dengan memberikan ‘blockgrant’ kepada satuan-satuan pendidikan atau lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti lembaga kursus dan lembaga pelatihan, PKBM dan kelompok masyarakat. Berbagai bidang keterampilan atau keahlian diberikan atau dibelajarkan kepada peserta didik pendidikan nonformal dalam bentuk kursus dan pelatihan keterampilan atau kursus kewirausahaan dan kursus para profesi.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........