Tingkatan Ranah Afektif
Menurut Krathwohl (1961) bila ditelusuri hampir semua
tujuan kognitif mempunyai komponen afektif. Dalam pembelajaran sains, misalnya,
di dalamnya ada komponen sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah komponen afektif.
Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima, yaitu: receiving
(attending), responding, valuing, organization, dan characterization.
1. Tingkat receiving
Pada tingkat
receiving atau attending,
peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau
stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Tugas pendidik
mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek
pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang
membaca buku, senang bekerjasama, dan sebagainya. Kesenangan ini akan menjadi
kebiasaan, dan hal ini yang diharapkan, yaitu kebiasaan yang positif.
2. Tingkatresponding
Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai
bagian dari perilakunya. Pada tingkatini
peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi.
Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan
memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons. Tingkatyang tinggi pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal
yang menekankan pada pencarian hasil dan kesenangan pada aktivitas khusus. Misalnya
senang membaca buku, senang
bertanya, senang membantu teman, senang dengan kebersihan dan kerapian, dan
sebagainya.
3. Tingkat valuing
Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang
menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari
menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan,
sampai pada tingkat komitmen. Valuing atau penilaian berbasis pada
internalisasi dari seperangkat nilai yang spesifik. Hasil belajar pada tingkat
ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar nilai dikenal
secara jelas. Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai
sikap dan apresiasi.
4. Tingkat organization
Pada tingkatorganization,
nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan,
dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Hasil pembelajaran
pada tingkat ini berupa
konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya pengembangan
filsafat hidup.
5. Tingkat characterization
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai.
Pada tingkat ini peserta didik
memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.
Hasil pembelajaran pada tingkatini
berkaitan dengan pribadi, emosi, dan sosial.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........