sponsored

Tuesday, April 24, 2012

contoh latar belakang karya tulis ilmiah, skripsi

 BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Tempe merupakan makanan yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia, tempe memiliki gizi yang  tinggi dan biasanya dijadikan lauk - pauk dalam keseharian mayarakat. Tempe disukai oleh semua lapisan masyarakat, baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat berekonomi menengah keatas. Tempe selain harganya lebih murah dibanding lauk - pauk lainnya, tempe juga memiliki kelebihan lain, yaitu cakupan gizi pada tempe yang tinggi terutama dalam memenuhi kecukupan kebutuhan protein.
Kedelai sebagai bahan baku tempe yang umum digunakan saat ini harga naik dengan  dramastis hampir mencapai  100 %, ini didapat dari wawancara kepada salah satu pedagang di pasar kemuning kota baru Pontianak yang mengatakan bahwa pada mulanya harga kedelai berkisar Rp 4.500 kini mencapai Rp 7.000 perkilo, naiknya harga kedelai dikarenakan kebutuhan terhadap kedelai yang tinggi tetapi tidak disertai produksi kedelai yang besar pula. Dengan naiknya harga kedelai menjadikan harga tempe juga naik. Kini tempe bukanlah makanan yang ”murah meriah” tapi telah menjadi makanan yang setara harganya dengan lauk pauk lainnya seperti ikan. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, apa lagi disertai dengan kenaikan kebutuhan lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku pembuatan tempe maka diperlukan alternatif yang dapat memecahkan permasalah tersebut yaitu terpenuhinya bahan baku pembuatan tempe dengan harga murah dengan memperhatikan kandungan gizi terutama protein yang tinggi. Salah satu tanaman alternatif yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg)
Karet mampu memproduksi biji kaya protein serta memiliki ongkos produksi yang murah. Hal tersebut karena ketersedian biji tanaman karet tersedia banyak di Indonesia, dimana indonesia merupakan negara dengan tanaman karet terluas didunia (Didit H.S dan Agus Andoko. 2005) selama ini biji karet hanya dimanfaatkan sebagai bibit tanaman saja, selebihnya dibiarkan terbuang tanpa pemanfaatan.
Karet merupakan produk perkebunan yang hingga saat ini dimanfaatkan getah dan batangnya saja. Biji karet belum dimanfaatkan secara maksimal, selain sebagai bibit tanaman saja, selebihnya dibiarkan terbuang tanpa pemanfaatan (Muchtadi,dkk.1985). Kandungan protein yang terdapat pada biji karet juga hampir sama bila dibandingkan dengan kedelai dan beberapa tanaman komersil lainnya (Sumber:http://nippontori.multiply.com/journal/item/34) dan (Giok L,dkk. 1967 ). Selain itu ketersediaan biji tanaman karet sangat tinggi di indonesia, karena indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar didunia (Didit H.S dan Agus Andoko. 2005).
Berdasarkan data dari dinas perkebunan Kalimantan Barat , diperoleh data bahwa Kalimantan Barat adalah penghasil karet yang cukup besar  dengan luas lahan karet ± 475.000 Ha pada tahun 2005 dan diperkirakan pada tahun 2010 mencapai 1,2 juta ha (http://disbun.kalbar. go.id/pub/pdf/ probangkara.pdf)
Tabel 1
Ketersediaan Biji Karet Blok Penghasil Tinggi per Tahun
di Kalimantan Barat (tahun 2005).
No.
Kabupaten
Luas (Ha)
Taksasi Produksi
Jumlah Pohon
Total Produksi (Biji)
1
Pontianak
104
41.600
4.368.000
2
Landak
273
109.220
11.466.000
3
Sambas
50
13.522
815.000
4
Bengkayang
160
43.203
3.775.670
5
Sanggau
58
14.500
348.000
6
Sintang
2.258
786.750
85.008.750
7
Kapuas Hulu
30
12.000
1.260.000
8
Melawi
302
105.800
11.609.000

Jumlah
3.544
1.144.960
101.477.420
                    (http://disbun.kalbar. go.id/pub/pdf/ probangkara.pdf)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa produksi biji karet di Kalimantan Barat cukup besar oleh karena itu pemanfaatan biji karet sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan tempe merupakan salah satu solusi yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga tempe akibat kenaikan harga kedelai. Apalagi tanaman karet dapat dibudidayakan dengan baik di Indonesia termasuk di Kalimantan Barat.
2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji potensi biji karet sebagai bahan baku pembuatan tempe. Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut ini:
1.  Bagaimanakah Kandungan protein Biji Karet?
2.  Bagaimanakah Proses PembuatanTempe dari Biji Karet?
3.  Bagaimanakah Nilai ProteinTempe dari Bahan Baku Biji Karet ?
3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu :
1.  Mengkaji  Kandungan Protein Biji Karet
2.  Mengkaji Proses Pembuatan Tempe dari Biji Karet
   3.  Mengkaji Nilai Protein Tempe dari Biji Karet
4.      Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini yaitu :
  1. Dapat memberikan informasi tentang nilai gizi tempe dari biji Karet
  2. Dapat memberikan informasi tentang proses pembuatan tempe dari biji Karet
  3. Dapat memberikan solusi cara pembuatan tempe tanpa menggunakan kedelai, dengan harga yang lebih murah dan bergizi tinggi

1 comment:

  1. postingannya sangat bermanfaat bagi saya yang sedang menulis skripsi............makasih banyak

    ReplyDelete

Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........

alexa rank

langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner