sponsored

Saturday, October 3, 2015

Penyebab Asma

Penyebab Asma
Sifat khas penderita asma, yaitu:
  1. Sangat peka terhadap berbagai rangsangan.
  2. Adanya rangsangan yang cukup kuat pada saluran napas yang sangat peka  tersebut. Rangsangan ini disebut faktor pencetus.
Faktor penyebab asma, yaitu:
  1. Alergen
  2. Infeksi Saluran Napas
  3. Perubahan Lingkungan atau Suhu
  4. Ketegangan Jiwa
Alergen
Alergen adalah zat yang menimbulkan reaksi alergi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, suntikkan dan hirupan. Contoh alergen adalah debu rumah, tungau debu rumah dan spora jamur. Alergen masuk terhisap, merangsang limfosit sel B menghasilkan zat anti yang disebut imunoglobin F (Ig E). Ig E menempel pada mastosit (mastosit berperanan penting dalam reaksi alergi terutama di saluran napas) Kemudian mastosit yang berikatan dengan Ig E mengeluarkan zat kimia disebut mediator. Mediator yang dilepas dirongga hidung meyebabkan penderita bersin-bersin dan pilek. Sedangkan yang dilepaskan di saluran napas menyebabkan otot saluran napas mengkerut, produksi lendir meningkat, selaput lendir saluran napas membengkak. Sel peradangan berkumpul di sekitar saluran napas. Akibatnya terjadi penyempitan saluran napas dan susah bernapas.

Infeksi saluran Napas 
Infeksi yang menyerang saluran napas biasanya virus influenza. Jika infeksi cukup berat, maka kemungkinan mendapat serangan asma makin besar. Respon tubuh terhadap segala jenis serangan dari luar yaitu timbulnya radang. Salah satu akibat radang adalah timbulnya pembengkakan, karena berkumpulnya cairan sehingga saluran pernapasan terhambat karena semakin banyak lendir berkumpul di saluran pernapasan yang sempit.

Perubahan lingkungan atau suhu.
Penderita asma sangat peka terhadap udara dingin. Hal ini terjadi karena upaya untuk menyesuaikandiri dengan suhu lingkungan yang lebih rendah, sehingga otot saluran napas kontraksi. Akibatnya terjadi sesak napas.
Ketegangan Jiwa
Walaupun sulit dibuktikan, tetapi stres dan emosi memegang peranan sebagai penyebab asma. Selain itu stres bisa juga memperberat serangan asma yang sudah ada. Stres meningkatkan peran saraf parasimpatik.  Saraf parasimpatik mempengaruhi otot bronkus/bronkeolus mengeluarkan asetilkolin --- mempersempit saluran napas. Jadi di samping gejala asma yang timbul harus diobati, penderita asma yang mengalami tekanan jiwa perlu mendapat nasehat agar meyelesaikan masalah pribadinya. Pernapasan kita dikendalikan oleh sistem saraf otinom yaitu saraf simpatik dan parasimpatik dari sistem saraf otonom. Tekanan jiwa diperkirakan mengganggu fungsi saraf parasimpatik tersebut.


No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........

alexa rank

langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner