Belajar
dan Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan
lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara
sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola
tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan
reaksi dan sikap secara mental dan fisik.
Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses
pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman,
sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1)
perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung
dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif,
(5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah
laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses
belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga
terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal,
yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi,
kondisi fisik, dan mental.
Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu
peserta didik yang mempengaruhi
belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah: lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
(keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).
Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja,
baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi
manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar
menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada
anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada
peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di
sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh
guru.
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam
peserta didik (Winkel, 1991).
Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara
seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne,
1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya
sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya (Miarso, 1993)
Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan
teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan,
peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat
dan efektif.
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni,
1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi
sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik (Gerlach and Ely). Strategi belajar mengajar tidak hanya
terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi
pengajaran atau paket pengajarannya (Dick and Carey).
Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran
terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru
sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran,
oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas
dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.
Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau
datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di
masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam,
lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum
ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi
yang berpusat pada peserta didik (student
centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru
menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery inquiry).
Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri
inkuiri dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi
tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta
karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu
tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang
dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang
digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.
Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas
pertimbangan:
a.
karakteristik peserta didik
dengan kemandirian belum memadai;
b.
sumber referensi terbatas;
c.
jumlah pesera didik dalam
kelas banyak;
d.
alokasi waktu terbatas; dan
e.
jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan
banyak.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi
ekspositori adalah sebagai berikut.
a.
Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran
b.
Apersepsi diperlukan untuk penyegaran
c.
Presentasi (penyajian) materi pembelajaran
d.
Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau
materi pembelajaran.
Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:
a.
karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;
b.
sumberreferensi, alat, media, dan bahancukup;
c.
jumlahpesertadidikdalamkelastidakterlalubanyak;
d.
materipembelajarantidakterlaluluas; dan
e.
alokasi waktu cukup tersedia.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut.
a.
Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
b.
Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban
sementara
c.
Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
d.
Menganalisis data dan melakukan verifikasi
e.
Melakukan generalisasi
Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun
kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa
instruksional langsung (direct
instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah
ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah
atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Strategi diskoveri
inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu
dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu
lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini
melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah
observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........