sponsored

Friday, February 24, 2012

Ujian Praktikum Kimia SMA 2012

PERCOBAAN 1
TITRASI ASAM BASA

Tujuan Percobaan

Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam

Dasar Teori
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam basa)
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.

 Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa yaitu :
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2. Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.
Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.
Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.x

Metode
Pada praktikum kali ini nakan ditentukan konsentrasi larutan asam menggunakan metode titrasi asam basa
Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Alat
a. buret                                          d. erlenmeyer
b. Corong                                      e. Batang pengaduk                       
c. Gelas kimia                              f. Neraca
2. Bahan
a. KOH                                          d. CH3COOH
b. Phenolphtalein                                   e. Minuman sehari-hari
                                                           
Cara Kerja
A. Pembuatan larutan baku KOH
     Timabang 2 gram KOH , kemudian larytkan denagn 50 ml air, lalu masukkan kedalam labu ukur 100 ml dan cukupkan air hingga 100
B. Standarisasi alat
     Ambil sedikit larutan KOH, masukkan kedalam bueret lalu goyangkan sampai mengenai seluruh permukaan dalam bueret, kemudian buang larutan tersebut, lakukan dua kali
C. Penentuan Konsentrasi Asam Asetat
1. Pipet 25 ml CH3COOH sampel, masukkan kedalam labu takar 100 ml, encerkan sampai tanda batas (larutan A)
2. pipet larutan A ebanyak 25 ml kedalam erlenmeyer.
3. tambahkan indikator PP sebanyak 4 tetes
4. isikan larutan KOH kedalam buret
5. teteskan larutan KOH kedalam Larutan A hingga terjadi perubahan warna
6. Catat volume akhir titrasi dan tentukan berapa konsentrasi larutan A
V1 x N1  = V2 x N2
Laukukan percobaan yang sama untuk bahan yang lainnya

No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........

alexa rank

langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner