sponsored

Tuesday, July 12, 2016

Ragam Model Pembelajaran Terpadu


Fogarty mengemukakan sepuluh model yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran terpadu yaitu: (1) Fragmented, (2) Connected, (3)  Nested, (4) Sequenced, (5) Shared, (6) Webbed, (7) Threaded, (8) Integrated, (9) Immersed, dan (10) Network
Model Fragmented, Connected, dan Nested digunakan pada satu mata pelajaran (satu disiplin ilmu) atau single discipline. Model Sequenced, Shared, Webbeb, Threaded, dan  Integrated digunakan pada beberapa mata pelajaran atau across several disciplines. Sedangkan model Immersed, dan Network digunakan oleh seorang atau lebih pembelajar (With and across Learner).
Berikut ini garis besar deskripsi dari masing-masing model pembejaran terpadu.

Tabel 1 Ragam Model Pembelajaran Terpadu
Nama Model
Deskripsi
Kelebihan
Kelemahan
Terpisah (Fragmented)
 





Berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan saling terpisah
Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran
Keterhubungan  menjadi tidak jelas; lebih sedikit transfer pembelajaran
Keterkaitan/
Keterhubungan
(Connected)
 





Topik-topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain
Konsep–konsep utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin
Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; kontent tetap terfokus pada satu disiplin ilmu
Berbentuk Sarang/
kumpulan (Nested)
 





Keterampilan-keterampilan sosial, berpikir, dan kontent (contents skill) dicapai di dalam satu mata pelajaran (subject area)
Memberi perhatian pada berbagai mata pelajaran yang berbeda  dalam waktu yang bersamaan, memperkaya dan memperluas pembelajaran
Pelajar dapat menjadi bingung dan kehilangan arah mengenai konsep-konsep utama dari suatu kegiatan atau pelajaran
Dalam satu rangkaian (Sequence)
 






Persamaan-persamaan yang ada diajarkan secara bersamaan, meskipun termasuk ke dalam mata pelajaran yang berbeda
Memfasilitasi transfer pembelajaran melintasi beberapa mata pelajaran
Membutuhkan kolaborasi yang terus menerus dan kelenturan (fleksibilitas) yang tinggi karena guru-guru memilki lebih sedikit otonomi untuk mengurutkan (merancang) kurikula
Terbagi (Shared)
Perencanaan tim dan atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin difokuskan pada konsep, keterampilan, dan sikap-sikap (attitudes) yang sama
Terdapat pengalaman-pengalaman instruksional bersama; dengan dua orang guru di dalam satu tim, akan lebih mudah untuk berkolaborasi
Membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan kompromi
Berbentuk jaring laba-laba (Webbed)
 





Pengajaran tematis, menggunakan suatu tema sebagai dasar pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran
Dapat memotivasi murid-murid: membantu murid-murid untuk melihat keterhubungan antar gagasan
Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti, juga relevan dengan kontent
Dalam satu alur  (Threaded)
 





Keterampilan-keterampilan sosial, berpikir, berbagai jenis kecerdasan, dan keterampilan belajar ‘direntangkan’ melalui berbagai  disiplin
Murid-murid mempelajari cara mereka belajar; memfasilitas transfer pembelajaran selanjutnya
Disiplin-disiplin ilmu yang bersangkutan tetap terpisah satu sama lain
Terpadu (Integrated)
 






Dalam berbagai prioritas yang saling tumpang tindih dalam berbagai disiplin ilmu, dicari keterampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama
Mendorong murid-murid untuk melihat keterkaitan dan kesalingterhubungan di antara disiplin-disiplin ilmu; murid-murid termotivasi dengan melihat berbagai keterkaitan tersebut
Membutuhkan tim antardepartemen  yang memiliki perencanaan dan waktu pengajaran yang sama
  Immersed
 


Pelajar memadukan apa yang dipelajari dengan cara memandang seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai (area of interest)
Keterpaduan berlangsung di dalam pelajar itu sendiri
Dapat mempersempit fokus pelajar tersebut
Membentuk jejaring
(Networked)
 





Pelajar melakukan proses pemaduan topik yang dipelajari melalui pemilihan jejaring pakar dan sumber daya

Bersifat proaktif; pelajar terstimulasi oleh informasi, keterampilan, atau konsep-konsep baru
Dapat memecah perhatian pelajar; upaya-upaya menjadi tidak efektif

Dari 10 model pembelajaran terpadu yan dikemukakan Fogarty di atas, yang mudah digunakan oleh guru sebagai tahap awal untuk menerapkan pembelajaran terpadu adalah dengan model connected (terhubung) dan model webbed (jaring laba-laba).

Gambar  1 Model Connected

Model pembelajaran terpadu jenis connected ini menyajikan hubungan yang eksplisit di dalam satu mata pelajaran, yaitu menghubungkan satu topik ke topik lainnya, satu konsep ke konsep lainnya, satu keterampilan ke keterampilan lainnya, atau satu tugas ke tugas lainnya. Pada model ini kunci utamanya adalah adanya satu usaha secara sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu mata pelajaran.
Model webbed pada dasarnya menggunakan pedekatan tematik, sehingga penggunaannya sering disebut model tematik. Pendekatan ini, pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Penentuan tema dapat ditetapkan oleh guru dan siswa atau sesama guru. Setelah ada tema dilanjutkan dengan sub-sub tema lainnya. Pemilihan sub tema haus memperhatikan keterkaitan dengan tema, sebagai contoh: Tema Air, sub tema Daur Air, Sumber Air, Pencemaran Air.

                                    
Gambar 2 Model Webbed


No comments:

Post a Comment

Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........

alexa rank

langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner