Ada empat istilah yang
terkait dengan konsep penilaian yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian,
penilaian, dan evaluasi.
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu
(Guilford, 1982). Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar.Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes.Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif.Kuantitatif hasilnya berupa angka,
sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat ataupernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai deskripsi penjelasan prestasi peserta didik.Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang
dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok pesertadidik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti
yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu
(Griffin & Nix, 1991).Penilaian mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah.Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metoded an/atau prosedur
formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik.Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan,
pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya.Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian
yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek
(Mehrens& Lehmann, 1991).Dalam melakukan evaluasi terdapat judgement untuk menentukan nilai suatu
program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif.Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi,
seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat,
keterampilan, dan sebagainya.Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi, alat ukur yang digunakanjuga bervariasi bergantung pada jenis data yang ingin diperoleh.
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi bersifat bertahap(hierarkis),maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........