Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah:
1. Tingkat kompleksitas,
kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat
kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh
sekurang-kurangnya satu dari sejumlahkondisi
sebagai berikut:
a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan
pada peserta didik;
b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
bervariasi;
c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan;
d. peserta didik dengan kemampuan penalaran
tinggi;
e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan
konsep;
f. peserta didik yang cermat, kreatif dan
inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;
g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena
memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
Contoh 1.
SK 2. : Memahami
hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
KD 2.2 : Membuktikan
dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator : Menentukan
pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
Indikator ini memiliki kompleksitas
yang tinggi, karena untuk menentukan pereaksi pembatasdiperlukan beberapa tahap
pemahaman/penalaran peserta didik dalam
perhitungan kimia.
Contoh 2.
SK 1. : Memahami
struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
KD 1.1. : Memahami
struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
Indikator : Menentukan
konfigurasi elektron berdasarkan tabel periodik atau nomor atom unsur.
Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena
tidak memerlukan tahapan berpikir/penalaran
yang tinggi.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah.
a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan
kepedulian stakeholders sekolah.
Contoh:
SK 3. : Memahami
kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
KD 3.3 : Menjelaskan
keseimbangandan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseranarah keseimbangan
dengan melakukan percobaan
Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi,
tekanan,dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.
Daya dukung untukIndikator ini tinggi apabila sekolah
mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk
melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi
daya dukungnyarendah apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan
percobaan atau guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
3. Tingkat
kemampuan (intake) rata-rata peserta
didik di sekolah yang bersangkutan
Penetapan intake
di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didikbaru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah,
rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan
kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator,
perlu dibuat skala penilaian yang disepakati
oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang dianalisis
|
Kriteria dan Skala Penilaian
|
||
Kompleksitas
|
Tinggi
< 65
|
Sedang
65-79
|
Rendah
80-100
|
Daya Dukung
|
Tinggi
80-100
|
Sedang
65-79
|
Rendah
<65 o:p="">65>
|
Intake siswa
Tinggi
80-100
Sedang
65-79
Rendah
<65 o:p="">65>
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria
yang ditetapkan.
Aspek yang dianalisis
|
Kriteria penskoran
|
||
Kompleksitas
|
Tinggi
1
|
Sedang
2
|
Rendah
3
|
Daya Dukung
|
Tinggi
3
|
Sedang
2
|
Rendah
1
|
Intake siswa
|
Tinggi
3
|
Sedang
2
|
Rendah
1
|
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi,
daya dukung tinggi dan intake peserta
didiksedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 +
3 + 2
¾¾¾¾¾¾ x 100 =
66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya
adalah 67.
Contoh:
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD
DAN INDIKATOR
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami
sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar/Indikator
|
Kriteria Pencapaian
Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator)
|
Kriteria Ketuntasan Minimal
|
|||
Komplek
Sitas
|
Daya dukung
|
Intake
|
Penget
|
Praktik
|
|
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan
a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai
larutan berdasarkan hasil pengamatan.
b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan
arus listrik.
d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen polar
|
Rendah
(80)
Sedang
(70)
Tinggi
(65)
Tinggi
(65)
|
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
|
Sedang
(70)
Sedang
(70)
Rendah
(65)
Rendah
(65)
|
72
76,6
73,3
70
70
|
72
|
Nilai KKM KD merupakan angka
bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan menjadi 72.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........