Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi,
kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien
sehingga memperoleh hasil maksimal.Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP),
kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.Sekolah standar yang menerapkan system paket,
beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam
pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur memanfaatkan 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap
muka.
Sementara itu bagi sekolah kategori
mandiri yang menerapkan system kredit semester,beban belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).1 (satu)
sks tingkat SMA terdiri dari 1 (satu) jam pelajaran (@45 menit) tatap muka dan
25 menit tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dengan demikian, pada sistem
paket maupun SKS, guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri.
1.
Kegiatan Tatap Muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket,
kegiatan tatap muka dilakukan dengan
strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode
yangdigunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi
kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,
tanya jawab, atau simulasi.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan
tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan menggunakan strategi dikoveri
inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi,
diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
2.
Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket,
kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan
dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun
RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran
dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti
penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan
tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun
alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka.
Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan
kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman
belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri
inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang
digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif,
demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka
atau internet, atau simulasi.
3.
Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal
pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem SKS. Strategi pembelajaran yang
digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek.
No comments:
Post a Comment
Mohon Tinggalkan Komentar anda untuk kebaikan blog ini.........